A. Sterilisasi dengan Pemanasan
1. Dengan
pemanasan kering
Pembakaran
Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen.
Pembakaran dapat dilakukan dengan cara :
-
Memijarkan
Pembakaran
dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam (ose, pinset, dll), yang
dibiarkan sampai memijar. Dengan cara ini seluruh mikroorganisme, termasuk
spora, dapat dibasmi.
-
Menyalakan
Dapat
diartikan suatu pelintasan alat gelas (ujung pinset, bibir tabung, mulut
erlenmeyer, dll) melalui nyala api. Cara ini merupakan hal darurat dan tidak
memberikan jaminan bahwa mikroorganisme yang melekat pada alat dengan pasti
terbunuh.
Cara mensterilkan ose :
Ose disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api
lampu spiritus atau lampu gas. Pada waktu memanaskan ose, dimulai dari pangkal
kawat dan setelah terlihat merah berpijar secara pelan-pelan pemansan
dilanjutkan ke ujung ose. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terloncatnya kuman
akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada mata ose. Nyala api pada
sterilisator mempunyai perbedaan dalam derajat panas.
ABCD (diarsir) : merupakan
ruang oksidasi
ABCD :
merupakan ruang reduksi
AB : dasar
api
a :
ruang oksidasi atas
b :
ruang oksidasi bawah
c :
ruang reduksi atas
d :
ruang reduksi bawah
e :
bagian yang paling tidak panas
Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah
yang letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api. Yang perlu
diperhatikan :
-
jangan memegang mata ose dengan tangan sebelum ose
disterilkan
-
jangan meletakkan ose di atas meja, tetapi letakkan
pada tempat yang disediakan setelah disterilkan.
Dengan udara panas (hot air oven)
Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta berlangsung
dalam sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan udara panas dugunakan
untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas misalnya : petri, tabung
gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk.
Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa tidak dapat ditserilkan dengan cara ini.
Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus
dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada
temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang
perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus
terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar pergerakan udara tidak
terhambat.
2.
Dengan pemanasan basah
Dengan merebus
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel,
jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih
selama 30-60 menit.
Dengan uap air panas
Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami
kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan
(autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan
pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum
dimatikan, dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut
(misalnya media Loewenstein, Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan
cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah
sterilisator, autoklav, dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer
(klep pengatur tekanan dalam keadaan terbuka).
Dengan uap air bertekanan (Autoklav)
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas
yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas
120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan
bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav :
-
harus ditunggu selama bekerja
-
hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav
(perubahann temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan
yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah).
Pada sterilisasi
dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses oksidasi putih telur,
sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan terjadinya koagulasi
putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat menerima panas
daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding
oksidasi).
Pasteurisasi
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang
digunakan 61,7ºC selama 30 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar